Kamis, 28 Mei 2015

Joseph Lister



Tugas Makalah Pendidikan IPA Biologi
“JOSEPH LISTER”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan IPA Biologi
Dosen Pengampu : Agnes Herlina D. H., M.T., M.Sc.

 
Oleh:
Yohanes Sigit Tri Wahyudi
(131134036 / 3D)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
A.    Nama Tokoh
“Joseph Lister”
B.     Gambar Tokoh
Description: http://www.nndb.com/people/597/000091324/joseph-lister-1-sized.jpg google picture

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7qmxVc6zZip0HlpUbR8Y5_nGLghYYs2qTa3zN1zUMdj-g0ht9SN8ivAjtzRMeE8BUMS3lls08b018_dI6jIrcGtVUzj4F_NcSUwtfTsgIixYiC3Zosuk9zvYbMGD9Vcq4nLNNf0sa_Ge_/s320/35_7D6C5E9_Lister1.JPGgoogle picture
Tabung anti septik pertama
C.     Biografi Tokoh (riwayat hidup singkat dari lahir, hingga penemuan dan meninggal)
Joseph Lister lahir Upton, Inggris pada 1 April 1827. Lister dapat disebut sebagai dokter jenius, karena penemuannya yang sangat berperan besar dalam bidang kedokteran atau ilmu bedah. Lister meraih gelar dokternya pada tahun 1852 di Universitas College London. Disaat Lister lulus itu juga dia mendapatkan predikat sebagai mahasiswa yang cemerlang. Pada tahun 1861 Lister menjadi ahli bedah di Rumah Sakit Kerajaan Glasgow, kedudukan yang dijabatnya selama delapan tahun. Dalam jangka waktu tersebut Lister mengembangkan metode antiseptik dalam pembedahan. Di rumah sakit itu Lister dibebani tugas di blok baru yaitu barak operasi. Dalam tugas tersebut dia dikejutkan oleh tingginya angka kematian. Infeksi serius seperti kelumpuhan bagian anggota badan karena kekurangan penyaluran darah merupakan kejadian umum yang terjadi setelah operasi (pembedahan) berlangsung.
Lister berusaha untuk menjaga barak militer selalu dalam keadaan bersih, tetapi hal tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti. Angka kematian masih tetap tinggi. Banyak dokter menganggap bahwa penyebab terjadinya infeksi adalah uap udara yang keluar dari tanah di sekitar rumah sakit militer. Namun pendapat itu tidak sesuai dengan yang Lister duga. Kemudian di tahun 1865, dia membaca artikel Louis Pasteur yang memperkenalkannya kepada teori penyakit kuman. Ini membuat Lister memiliki satu kunci gagasan baru. Apabila benar penyakit itu terjadi karena adanya kuman, maka pencegah terbaik melawan infeksi adalah membunuh kuman sebelum mencapai tempat luka yang terbuka. Lister kemudian  memakai "Carbolik acid" sebagai bahan utama ramuan pembunuh kuman.  Inilah awal dimana antiseptic tercipta, Lister telah mengawali perintisannya dalam pembuatan antiseptik.
Dia tidak hanya membersihkan tangan dengan cermat sebelum menghadapi pembedahan, tetapi juga melakukan penyemprotan  terhadap peralatan bedah yang digunakan dan pakaian-pakaian yang digunakan tim bedah dengan menggunakan carbolik acid agar sepenuhnya bersih/ steril. Lister dalam pelaksanaan pembedahan juga benar-benar menyemprotkan "carbolik acid" (antiseptik) ke seluruh penjuru kamar operasi. Hasilnya mengagumkan, angka kematian menurun. Antara tahun 1861-1865, angka kematian rata-rata pada pria 45%, sedangkan menjelang tahun 1869 menyusut jadi 15% saja.
Karya tulis Lister pertama mengenai antiseptik yang digagasnya diterbitkan tahun 1867. Gagasannya tidak begitu saja cepat diterima. Tetapi di tahun 1869 ia ditawari kedudukan sebagai Kepala Klinik Bedah Universitas Edinburgh, dan selama tujuh tahun bekerja di sana ketenarannya semakin meluas. Di tahun 1875 Lister berkeliling di Jerman memberikan ceramah tentang gagasan dan metodenya; dan pada tahun 1876, kembali diundang untuk mempresentasikan metode antiseptiknya, namun kali ini ia melakukannya di Amerika Serikat. Tetapi sebagian besar dokter di sana belum yakin. Sementara itu, di tahun 1877 dia ditawari kedudukan jadi Kepala Bagian Bedah Perguruan Tinggi Kerajaan di London yang di pegangnya selama lebih dari lima belas tahun. Peragaan pembedahan dengan antiseptiknya di London mengundang banyak perhatian kalangan dunia kedokteran dan pemeriksaan orang terhadap gagasannya pun semakin meluas.
Di akhir hayatnya, prinsip-prinsip pokok pembedahan antiseptik boleh dibilang sudah diterima oleh hampir semua dokter. Lister memperoleh berbagai penghargaan atas hasil rintisannya. Dia menjadi ketua "Royal Society" selama lima tahun, satu kedudukan yang terhormat. Dan tak kurang pentingnya, dia menjadi dokter bedah pribadi Sri Ratu. Penemuan Lister sungguh menjadi salah satu gebrakan penting dalam sejarah perkembangan ilmu kedokteran dan menyelamatkan rasa cemas orang akibat infeksi seperti terjadi di abad lampau. Lebih jauh dari itu, pembedahan kini mampu mengatasi kerja-kerja yang rumit yang tak akan pernah terjadi di masa lampau. Misalnya, seabad yang lampau operasi yang menyangkut pelubangan bagian dada tak pernah terbayangkan. Berada di luar jangkauan pemikiran. Kendati teknik pembedahan antiseptik kini berbeda dengan di jaman Lister, namun dasar idenya serupa dan tak lain dari perluasan prinsip Lister semata. Tulisan-tulisan, ceramah-ceramah dan peragaan Lister benar-benar meyakinkan dunia kedokteran tentang pentingnya antiseptik dalam praktek pengobatan.  Pada 10 Februari 1912, JOSEPH Lister wafat di Walmer, Inggris.
D.    Deskripsi tentang tokoh dilihat dari aspek:
1.      Produk
Penemuan Lister bila dilihat dari aspek produk adalah Lister menemukan  antiseptik yang sangat berguna dalam praktik bedah dalam bidang kedokteran.  Karena sebelum ditemukannya antiseptik ini saat melakukan pembedahan dimungkinkan ada bakteri yang masuk atau mengenai organ yang dibedah, sehingga menjadi tidak steril dan kemungkinan untuk terjadi infeksi sangat besar. Kegagalan saat melakukan pembedahan hingga menyebabkan nyawa pasien/ seseorang melayang banyak disebabkan karena infeksi bakteri. Dengan ditemukannya antiseptik oleh Lister ini, kemungkinan akan hal itu sangat kecil. Penemuan antiseptik ini juga sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya saat kita menggunakannya untuk membersihkan luka atau sebagai obat untuk mencuci tangan dan obar kumur.

2.      Proses
Banyak sekali proses yang dilalui oleh Lister. Lister melakukan berbagai macam eksperimen dalam waktu yang panjang atau lama. Dia mengalami proses penemuannya dengan berbagai tantangan dan hambatan. Lister berpikir keras bagaimana menangani masalah infeksi yang menyeramkan itu. Lister merupakan seorang dokter, Lister menjadi dokter militer di barak tentara. Proses penemuan tentang antiseptik itu berawal dari keprihatinannya dengan banyaknya tentara yang mati akibat infeksi bakteri. Lister terus mengamati dan berpikir, dokter-dokter yang lain menganggap bahwa penyebab terjadinya infeksi adalah karena uap air yang keluar dari tanah di rumah sakit militer. Namun Lister berbeda dengan pendapat itu, Lister menganggap bahwa infeksi terjadi karena kuman dan bakteri yang masuk ke dalam luka. Lister kemudian membaca berbagai artikel dan tanpa disengaja dia menemukan artikel Louis Pateur tentang teori penyakit kuman. Lister lalu mencoba berpikir (proses menalar), untuk mencegah dan membunuh kuman sebelum masuk ke tempat luka yang terbuka adalah dengan memberikan carbolik acid. Carbolik acid mampu membunuh kuma dan bakteri sebelum mencapai titik luka.

3.      Sikap
Sikap seorang Joseph Lister adalah pantang menyerah dan selalu berpikir keras. Lister selalu berpikir keras untuk meraih tujuan dan harapannya. Walaupun banyak tantangan yang harus dilewatinya. Lister memiliki pinsip yang sangat keras, hal itu dibuktikan dengan pendapatnya yang berbeda dengan dokter-dokter yang lain mengenai penyebab terjadinya kematian tentara-tentara.  Dokter-dokter yang lain menganggap bahwa penyebab terjadinya infeksi adalah karena uap air yang keluar dari tanah di sekitar rumah sakit militer. Namun Lister menyangkal akan hal itu, Dia menganggap bahwa kuman dan bakterilah yang menjadi penyebab timbulnya infeksi yang bisa mematikan tersebut. Dugaan yang diungkapkan oleh Lister pun benar, Lister terus mencari cairan yang mampu membunuh kuman dan bakteri. Hingga akhirnya dia menggunakan carbolik acid sebagai bahan utama untuk membuat antiseptik. Cairan carbolik acid mampu membunuh kuman dan bakteri sebelum sampai di luka yang terbuka.
E.     Keteladanan Tokoh (keingintahuan, kreativitas, dsb)
Seorang Lister patut menjadi teladan bagi kehidupan seseorang. Seorang ilmuwan yang memiliki sikap yang baik dan patut menjadi teladan sesorang dalam bertingkah laku. Lister memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi. Sikap ini sangat penting dimiliki oleh seorang ilmuwan. Keingitahuan inilah yang mengantarkan Lister untuk melakukan banyak eksperimen yang mendukungnya dalam menemukan penemuan barunya. Sikap kreatif yang dimilikinya pun sungguh sangat terlihat.

F.      Daftar Pustaka
Hart, Michael H. 1985. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Raditya, Iswara N. 2013. 200 Tokoh Super Jenius Penemu dan Perintis Dunia. Yogyakarta:
Penerbit Narasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar